Ketika hatiku berbicara,..
aku menggumam tak jelas,..
ada isak tangis yang menyertainya..
Tak tau mengapa, mungkinkah hanya sekedar kelilipan?
Aku semakin terhanyut dalam perasaanku.
Perasaan yang tak kutahu apa makna yang sebenarnya.
Perasaan yang baru pernah kurasakan dalam hidupku.
Aku bersyukur untuk itu, untuk kesempatan yang indah bisa merasakan perasaan ini.
Perasaan cinta yang mendalam akan dirimu.
Namun disatu sisi, aku begitu takut akan rasa ini..
Begitu takut jika perasaan ini mengaburkan aku..
Tapi apa yang salah dengan perasaan cinta?
Toh semua insan berhak untuk memilikinya.
Begitu juga aku!
Bagiku, kehadiranmu bagai cahaya baru yang menghiasi hidupku..
Aku yang terbiasa hidup dalam kesendirianku,
aku yang terbiasa sibuk dengan rutinitasku,
aku yang terbiasa dengan pikiran2 gilaku,
aku yang terbiasa dengan perasaan2 terpendamku.
Kau tak pernah tau bagaimana aku menjalani hidupku selama ini,
bagaimana aku membentengi diri ini dari berbagai perasaan aneh yang org sebut cinta.
Aku begitu takut akan cinta!
Tapi ketika kau datang menyapaku, aku merasa ada yang berbeda.
Bersamamu aku tak merasakan gejolak perasaan yang berlebihan yang sering membuatku merasa aneh,..
Bersamamu aku merasakan kenyamanan,
Perasaan yang membuatku ingin bersamamu lebih lama lagi,
Perasaan yang membuatku ingin bersandar di bahumu lebih lama lagi,
Perasaan yang membuatku ingin mendengarmu bercerita lebih lama lagi,
Perasaan yang membuatku ingin melihat senyummu setiap hari,..
Aku tak kuasa! Sungguh!
Mengetahui bahwa setiap hari perasaan ini semakin kuat tumbuh dalam hatiku terkadang membuatku takut.
Tidak,..bukan hanya sekedar takut, tapi sangat takut!
Mengapa?
Aku begitu takut suatu saat kau akan meninggalkan aku, menyatakan bahwa sudah waktunya kau pergi...
Kau tak bisa selamanya menerangiku lagi..
Aku teringat pada seseorang yang sebenarnya tak kukenal,..
Seseorang yang menjadi bagian dari hidupmu,..
Mengingat dirinya membuat hatiku makin sakit,..
Apa aku yang salah karena telah merebutmu darinya?
Dia begitu terluka dan sakit, tapi tak taukah dia bahwa aku juga membutuhkanmu?
Dia begitu kesepian tanpa dirimu, tapi tak taukah dia bahwa aku juga begitu kesepian tanpa dirimu?
Ingin aku mencurahkan segenap rasa yang menyesakkan dadaku ini.
Ingin aku meneriakkan bahwa aku begitu menyayangimu!
Namun aku bisa apa jika dia yang lebih dahulu memilikimu telah mempoklamirkan rasanya begitu mendalam?
Aku bisa apa jika ternyata memang dia lebih menyayangimu dibandingkan aku?
Aku bisa apa jika ternyata memang dia lebih baik untukmu?
Aku berpikir kembali,
Tidak, untuk kali ini aku tak bisa menggunakan akalku lagi!
Aku kehabisan akal, kehabisan kata2 untuk mengisyaratkan perasaanku.
Dan inilah saatnya hatiku berbicara,.
Hatiku mulai menyanyikan kesunyian yang mendalam dalam kalbu,..
Kau tak bisa seperti begini terus, Caren!
Mencintai dan menyayangi seseorang berarti belajar untuk membuat orang tersebut hidup bahagia, dan yang terpenting adalah belajar untuk melepaskan dia hidup bahagia bersama kebahagiaannya sendiri.
Bersyukurlah jika kamu adalah kebahagiaan bagi dirinya, dan belajarlah untuk selalu membahagiakannya.
Tapi jika kamu tidak menjadi kebahagiaannya, maka belajarlah untuk melepaskan dia berbahagia bersama orang lain.
Dan jika memang kebahagiaanmu lengkap bersama dengan dia,
aku pun akan belajar untuk melepaskan engkau berbahagia.
Namun dalam lubuk hatiku, aku begitu ketakutan jika itu sampai terjadi.
Jujur, aku belum siap!
Hati ini mengisyaratkan bahwa aku tak boleh egois seperti ini!
Aku tak boleh menjadi seseorang yang merebut permen dari seorang gadis kecil.
Kau adalah permen miliknya, pemanis dalam kehidupannya.
Tapi apakah dia tak tau bahwa aku juga begitu menyukai permen?
Huuufftthhh,..
Sampai kapan aku akan terus berargumen seperti ini?
Sampai kapan aku akan terus mencoba mencari pembenaran akan sikapku ini?
Dalam kasus ini akulah yang salah telah merebut permen seorang gadis kecil.
Pada akhirnya, aku tak bisa terus melihat sang gadis menangis terisak,bukan?!
Pada akhirnya, aku harus mengembalikan permen pada sang gadis dan memohon maaf yang sebesar-besarnya!
Maafkan aku!;(
Perlahan kutarik nafas begitu dalam, mencoba memenuhi setiap bagian paru2ku dengan oksigen.
Lalu kuhembuskan perlahan-lahan, mencoba meresapi kelegaan rasa yang begitu kudambakan..
Dan hatiku berkata,"I'm still in love with u, my JeSi!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar