Minggu, 19 Februari 2012

Menyuarakan Sang Budi

Udara kota Kupang terasa begitu menyesakkan,..
Apakah memang begitu tercemarnya udara di sekitarku?
Atau kah hanya karena sekarang aku sedang dipenuhi oleh kepenatan yang begitu menyiksa batinku?
Ingin sekali aku menyalahkan mereka, orang-orang yang selalu bangga dan senangnya mengotori bumi dengan sang kuda besi mereka,..
Tapi aku bisa apa?
Menyalahkan mereka sama saja menyalahkan diriku,..
Kitalah bersama yang menciptakan keadaan seperti ini, dengan apa yang kita sebut kemajuan teknologi.
Kita begitu bergairah mengeksplorasi kemampuan akal kita, menghasilkan berbagai produk yang kita sebut dengan 'inovasi',..Rasa bangga dan angkuh selalu muncul seiring dengan berbagai pencapaian yang kita miliki. Namun kita lupa mengeksplorasi budi yang masih terpendam jauh dalam diri kita.
Terkadang aku dengan takutnya bertanya pada diriku,"Masih adakah budi itu dalam diriku? Bagaimana kalau dia telah perlahan-lahan hilang tanpa kusadari?"
Idealnya akal dan budi tak bisa terpisahkan, bagaikan sahabat sejati yang akan selalu menyeimbangkan..Betapa indahnya hidup jika mereka selalu bersama, karena disaat akal akan melampaui batas, budi akan selalu menjadi pagar pembatas yang akan selalu mengamankan sang akal.
Apakah betul aku tak bisa berbuat apa-apa lagi? Hanya membiarkan akalku berjalan melampaui batas?
Hai budi, kemanakah dirimu?
Jangan hanya diam saja melihat semua ini! Keluarlah dari tempat persembunyianmu, dan hadapilah sang akal yang begitu kelewatan batas!
Aku menyuarakan segenap perasaanku, berharap budiku kembali memperdengarkan suaranya pada sang akal. Aku tak mau ini berakhir seperti ini. Ini hidup yang indah,bukan? Mengapa harus jadi porak-poranda seperti ini?
Ketika aku telah menjadi lelah,..lelah untuk marah pada diriku sendiri,..lelah untuk marah pada mereka,..lelah untuk bersuara keras agar mereka sadar, maka aku memutuskan untuk diam sejenak..Karena mungkin dalam kebisuanku aku bisa menemukan budi yang sudah lama bersembunyi itu,..
Melingkar-lingkar dalam nian, aku tetap berusaha fokus untuk menemukanmu.
Dan apakah aku sudah menemukanmu?
Apakah mereka juga sudah menemukanmu?
Not yet, but I'm still waiting!

2 komentar:

  1. selamat apa ne??
    Selamat berorasi?Sepertinya b hnya bisa menyuarakan lewat media seperti ini saja,..sekedar lewat dan tak diacuhkan org,..
    Tapi tak apalah...^^

    BalasHapus